Representasi Kota Balikpapan dan Kota Samarinda dalam Cerpen (Hidup) Matinya Sebuah Kota Karya Raudal Tanjung Banua

Main Article Content

Septian Rifki Sugiarto
https://orcid.org/0009-0004-0255-3458

Abstract

Cities and literature have a very close relationship. It can be seen from the number of cities that are the primary inspiration for authors in creating literary works. One literary work that tells the story of a city is the short story (Hidup) Matinya Sebuah Kota by Raudal Tanjung Banua. As the title suggests, this short story tells a lot about the state of cities worldwide and in Indonesia. Two of the many cities in East Kalimantan are described in the short story: Balikpapan and Samarinda City. This research discusses the description of the two cities represented in the short story. This research uses representation theory with interpretation analysis as the data analysis technique. The result of this research is that the short story shows that Samarinda is facing various problems, such as an increasingly crowded environment and being vulnerable to floods. On the other hand, Balikpapan is depicted as a city that is developing in an organized and reasonable way. It has caused Balikpapan to become the administrative center, replacing the role of Samarinda. All of this is evidence that the dynamics of the development of cities are only sometimes stable and can change or be replaced over time.

Article Details

How to Cite
Sugiarto, S. R. (2024). Representasi Kota Balikpapan dan Kota Samarinda dalam Cerpen (Hidup) Matinya Sebuah Kota Karya Raudal Tanjung Banua. Journal of Literature and Education, 2(2), 127–134. https://doi.org/10.69815/jle.v2i2.78
Section
Articles
Author Biography

Septian Rifki Sugiarto, Universitas Diponegoro

Magister Ilmu Susastra, Universitas Diponegoro, Semarang, Indonesia 
Email: sptianrifki@gmail.com

References

Aji, G., Arfani, Z., Sari, A. M., & Seprtiani, R. (2023). Dampak Pemindahan Ibukota Negara Baru terhadap Ekonomi dan Sosial di Provinsi Kalimantan Timur. Kultura: Jurnal Ilmu Hukum, Sosial, Dan Humaniora, 1(5), 1–8. https://jurnal.kolibi.org/index.php/kultura/article/view/474

Andana, M. L., Afhimma, I. Y., & Ashiva, S. N. (2021). Perkembangan Tata Kota Surabaya pada Tahun 1870-1940. Historiography, 1(2), 146–155. https://doi.org/10.17977/um081v1i22021p146-155

Andini, F. N., Anggraeiny, R., & Susilowati, T. (2020). Upaya Dinas Pemadam Kebakaran dalam Pencegahan dan Penanggulangan Kebakaran di Kecamatan Samarinda Ulu Kota Samarinda. EJournal Administrasi Negara, 8(1), 8978–8990. https://ejournal.ap.fisip-unmul.ac.id/site/wp-content/uploads/2020/03/Jurnal Febby Nesia Andini (03-13-20-07-21-50).pdf

Ars, M. N., Rasyid, Y., & Achmad, H. (1986). Sejarah Kota Samarinda. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Banua, R. T. (2012, July 15). (Hidup) Matinya Sebuah Kota. Jawa Pos. https://ruangsastra.com/23375/hidup-matinya-sebuah-kota/

Barker, C. (2013). Cultural Studies: Teori & Praktik. Kreasi Wacana.

Brunetta, G., & Baglione, V. (2013). Resilience in the Transition Towns Movement: Towards a New Urban Governance. TeMA - Journal of Land Use, Mobility and Environment, 6(2), 251–264. http://www.serena.unina.it/index.php/tema/article/view/1524

Cavallaro, D. (2004). Teori Kritis dan Teori Budaya. Niagara.

Darwin, W. (2012, January 26). Samarinda ibukotanya Kaltim, Balikpapan Ibukotanya Kalimantan. Marketeers. https://www.marketeers.com/samarinda-ibukotanya-kaltim-balikpapan-ibukotanya-kalimantan/

Endarwati, M. C., Imaduddina, A. H., Widodo, W. H. S., Fitria, L. M., & Giffari, R. A. (2016). Kota Balikpapan Menuju Kota Tangguh Bencana dan Berketahanan Perubahan Iklim. Direktorat Jenderal Tata Ruang, Kementerian Agraria dan Tata Ruang/ Badan Pertanahan Nasional.

Hall, S. (2020). The work of representation. In The Applied Theatre Reader (2nd ed., pp. 74–76). Routledge. https://doi.org/10.4324/9780429355363-15

Indrayani, D., & Dahri, I. (2017). Upaya Kepolisian RI Polrestabes Makassar dalam Meningkatkan Kesadaran Hukum Masyarakat dalam Penggunaan Zebra Cross. TOMALEBBI: Jurnal Pemikiran, Penelitian Hukum, Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan, 4(2), 166–182. https://ojs.unm.ac.id/tomalebbi/article/view/3730

Karso, O. S. (2010). Dasar-Dasar Desain Interior Pelayanan Umum III. ISI Denpasar.

Kurniawati, D. (2019). Manusia dan Pemaknaan Ruang Kota dalam Antologi Cerpen Salome dan Orang-Orang Balikpapan. LOA: Jurnal Ketatabahasaan Dan Kesusastraan, 14(1), 11–20. https://doi.org/10.26499/loa.v14i1.1679

Kusumawijaya, M. (2008). Seni (dan Sastra) dalam Perkembangan Kota Living Together, Growing Apart Hidup Bersama, Makin Berpisah. Susastra, 4(1), 65–91. https://susastra.hiski.or.id/jurnal/index.php/susastra/article/view/30

Mustafa, M., & Sasmito, C. (2017). Implementasi Pembangunan Infrastruktur Jalan Desa. Jurnal Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik, 6(3), 72–76. https://publikasi.unitri.ac.id/index.php/fisip/article/view/1462

Navieza, P., Idami, Z., & Helmi, H. (2021). Analisis Pemindahan Pusat Administrasi Pemerintahan Kabupaten Aceh Utara terhadap Pelayanan Publik. Journal of Social and Policy Issues, 1(2), 78–82. https://doi.org/10.58835/jspi.v1i2.21

Palabiran, M., Cahyadi, D., & Arifin, Z. (2016). Sistem Informasi Geografis Kuliner, Seni dan Budaya Kota Balikpapan Berbasis Android. Informatika Mulawarman, 10(1), 54–57. https://doi.org/10.30872/jim.v10i1.25

Piliang, Y. A. (2011). Dunia yang Dilipat: Tamasya Melampaui Batas-Batas Kebudayaan. Jalasutra.

Prasetiyo, H. (2022, September 26). Mengarungi Sejarah Kota Samarinda yang Mengalir Bersama Sungai Mahakam. Kaltimkece. https://kaltimkece.id/historia/peristiwa/mengarungi-sejarah-kota-samarinda-yang-mengalir-bersama-sungai-mahakam

Riswari, A. A. (2024). Petani Tembakau dalam Genduk sebagai Realitas Sosial: Tinjauan Sosiologi Sastra. Journal of Literature and Education, 2(1), 1–8. https://doi.org/10.69815/jle.v2i1.21

Sari, D. P., Pitoewas, B., & Yanzi, H. (2017). Efektivitas Ruang Henti Khusus dalam Menciptakan Tertib Lalu Lintas di Kota Bandar Lampung. Jurnal Kultur Demokrasi, 5(7). https://jurnal.fkip.unila.ac.id/index.php/JKD/article/view/14578

Sugiarto, S. R. (2024). Gilo-Gilo dalam Karya Sastra: Representasi terhadap Kota Semarang. Lingua Susastra, 5(1), 100–113. https://doi.org/10.24036/ls.v5i1.297

Sugiarto, S. R., & Martini, L. A. R. (2022). Marginalisasi dan Refleksi Sosial dalam Tiga Cerpen Kuntowijoyo: Kajian Sosiologi Sastra Marxis. Nusa: Jurnal Ilmu Bahasa Dan Sastra, 17(3), 255–270. https://doi.org/10.14710/nusa.17.3.255-270

Sugiarto, S. R., Nurulhady, E. F., & Waluyo, S. (2023). Cities in Kalimantan in the Short Story “Kota-Kota Air Membelakangi Air” by Raudal Tanjung Banua. Suar Betang, 18(2), 231–248. https://doi.org/10.26499/surbet.v18i2.14229

Ulwatunnisa, M. (2023). Refleksi Masyarakat Indonesia Masa Kini Melalui Cerpen Terbitan Kompas. Journal of Literature and Education, 1(2), 75–82. https://doi.org/10.69815/jle.v1i2.15

Widodo, T. (2022, February 3). Kota Balikpapan Dulu ‘Ibukota’ Kalimantan, Kini jadi Pintu Gerbang IKN Nusantara. Pikiran Rakyat. https://balikpapan.pikiran-rakyat.com/balikpapan/pr-2423640955/kota-balikpapan-dulu-ibukota-kalimantan-kini-jadi-pintu-gerbang-ikn-nusantara